Jumat, 22 November 2019

Tulisan “Masalah yang Dihadapi Ketika Memulai Bisnis”


Tulisan Pengantar Bisnis
“Masalah yang Dihadapi Ketika Memulai Bisnis”



Disusun Oleh :
Bela Ananda Kurniawati 
21219317
1EB16

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2019/2020

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Memiliki sebuah bisnis tentu menjadi impian bagi banyak orang. Sayangnya, memulai bisnis baru dapat menjadi sangat sulit bagi seorang pemula. Para pemula membutuhkan mental dan keberanian yang kuat untuk memulainya, sekalipun itu hanya bisnis kecil. Seringkali bayang-bayang akan risiko kegagalan atau kerugian muncul dan membuat mereka ragu untuk memulainya.
Para pemula sebaiknya dapat menganalisis risiko kegagalan ataupun hambatan dalam memulai bisnis. Setelah mengetahui masalah atau risiko yang akan dihadapi, para pemula dapat mengetahui solusi terbaik untuk bisa melewati masalah tersebut. Diharapkan seorang pemula tidak ragu lagi dalam memulai bisnis, berani mengambil segala risiko, pantang menyerah, dan juga tidak lupa untuk selalu mengambil pelajaran dalam semua hal.
1.2   Rumusan Masalah
          Berdasarkan pembatasan masalah, dapat dirangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :
1.2.1        Apa saja masalah yang dihadapi dalam memulai bisnis?
1.2.2        Bagaimana solusi yang harus dilakukan?
1.2.3        Bagaimana langkah yang tepat dalam memulai bisnis?
1.2.4        Apa saja mental yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis?

1.3                                                                                                                                                                                                                    Tujuan
          Penulisan makalah yang mengenai masalah yang dihadapi dalam memulai usaha baru ini memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :
1.3.1        Untuk mengetahui masalah apa saja yang kemungkinan dihadapi dalam memulai bisnis.
1.3.2        Untuk mengetahui solusi dalam mengdapai masalah memulai bisnis.
1.3.3        Untuk mengetahui langkah yang tepat dalam memulai bisnis.
1.3.4        Untuk mengetahui cara membentuk mental seorang pebisnis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
          Pengertian Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan,  pembelian, maupun pertukaran barang/ jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
          Kata “bisnis” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “business” yang artinya kesibukan. Dalam konteks sederhana, yang dimaksud dengan kesibukan adalah melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan yang memberikan keuntungan pada seseorang.

2.2 Masalah Ketika Memulai Bisnis
          Dalam menjalankan bisnis, pasti adakalanya sebuah masalah datang menghampiri. Banyak pengusaha yang bertahan dan menghadapi masalah tersebut, ada juga yang memutuskan untuk berhenti atau beralih ke bisnis lainnya. Pengusaha yang bertahan dan mencoba mencari solusi biasanya akan meraih kesuksesan di depan. Masalah – masalah tersebut diantaranya :
2.2.1        Bingung Mau Bisnis Apa
          Kebanyakan ide bisnis membuat pemula bingung dalam memilih. Ada banyak kesempatan bisnis yang menjanjikan. Namun, pemula bingung memilih peluang usaha yang terbaik dan cocok untuk dirinya.
           Rasanya pemula ingin membuka kafe, tapi ia tertarik juga dengan bisnis startup atau bisnis properti. Menjalankan semuanya sekaligus tidak mungkin. Pemula pun harus memilih salah satu.

2.2.2        Kurang Percaya Diri
          Banyak pengusaha yang kurang percaya diri untuk mengakui bahwa ia memiliki sebuah bisnis. Hal ini biasanya terjadi ketika baru memulai bisnis dan bisnisnya masih kecil ataupun belum berkembang. Karena kurang percaya diri inilah pengusaha jadi tidak mudah dikenali oleh orang lain. Padahal dengan percaya diri yang tinggi, para pemula secara tidak langsung dapat melakukan branding terhadap diri sendiri sebagai pengusaha yang menjual produk atau jasa tertentu. Dengan begitu, ia dan produk yang dijual pun secara langsung dapat lebih mudah dikenali orang lain.

2.2.3        Tidak Ada Modal Usaha
          Pemasalahan klasik yang dihadapi para pengusaha baik pemula maupun berpengalaman sekalipun, kekurangan modal usaha ketika usaha sedang berjalan. Banyak cara untuk mendapatkan pinjaman uang yang tidak hanya berasal dari bank saja. Tergantung dari bagaimana kita mau menyelesaikan masalah tersebut dan segera mengambil tindakan sebelum akhirnya usaha kita kehabisan dana untuk operasional.

2.2.4        Merasa Tidak Punya Kemampuan Berbisnis
          Skill itu penting dan para pemula bisa mempelajarinya. Banyaklah membaca, ikuti seminar dan kursus, serta bergabunglah dengan komunitas wirausaha untuk mendapatkan ilmu dan menambah jaringan bisnis.
          Pebisnis yang sudah sukses dulunya juga memulai bisnis dari nol dan tidak punya pengalaman sama sekali. Jadi, Anda pun pasti bisa, asalkan kita mau terus belajar dan meningkatkan kemampuan bisnis kita.

2.2.5        Tidak Adanya Dukungan Keluarga
          Beberapa orang masih berpikir berbisnis itu bukanlah zona aman dan bisa memberikan kerugian besar. Hal inilah yang membuat banyak keluarga tidak mendukung anggota keluarganya memulai bisnis. Padahal, dukungan keluargalah yang dapat mendorong kita menjalankan sebuah bisnis. Jadi, jika kita belum mendapat dukungan keluarga, matangkan diri kita sendiri dan fokuslah mengelola bisnis dengan baik. Dengan begitu, keluarga akan melihat bahwa kita serius menjalankan bisnis.


2.2.6        Salah Perencanaan dan Analisis
          Sebelum memulai usaha, sangat dianjutkan untuk melakukan perencanaan sebelumnya dan analisa usaha secara matang terlebih dahulu. Tapi seringkali pengusaha pemula menganggap remeh hal ini sehingga  banyak yang terlewatkan dan akhirnya malah kewalahan ketika sesuatu buruk terjadi dalam proses. Yang krusial disini adalah dalam hal perencanaan dan analisa keuangan yang memiliki peran begitu penting dalam kelangsungan sebuah usaha. Mulailah memikirkan rencana jumlah modal yang kita butuhkan baik untuk produksi, tenaga kerja, infrastuktur bangunan dan lain sebagainya hingga bagaimana aliran kas masuk hariannya.

2.3 Solusi Untuk Menghadapi Masalah Ketika Memulai Bisnis
          Tiap calon pebisnis pemula memiliki problematika masalah berbeda. Setelah kita mengetahui masalahnya, kita dapat mengambil solusi yang terbaik untuk menghadapi masalah-masalah tersebut. Dibawah ini kita akan membahas solusi untuk menghadapi masalah ketika memulai bisnis, yaitu :

2.3.1        Cara Agar Tidak Bingung Mau Berbisnis Apa
          Kebanyakan pilihan akan membuat kita bingung ingin berbisnis apa. Contohnya, Ingin buka startup ecommerce, tapi kelihatannya bisnis jasa perhotelan lebih prospektif. Ingin terjun ke bisnis otomotif tapi terlihat banyak pesaingnya. Tertarik bidang bisnis teknologi, namun ragu: Nokia dan Blacberry saja bangkrut, apalagi pendatang baru.
          Agar tidak bingung memilih jenis usaha apa yang sekiranya cocok, kita bisa menggunakan pendekatan ini:
·         Bidang usaha apa yang paling kita minati?
·         Jenis bisnis apa yang paling kita kuasai?
·         Bisnis apa yang kira-kira prospek jangka panjangnya bagus?
·         Berapa budget modal yang bisa kita dapatkan?
·         Dimana bisnis kita akan dijalankan?

2.3.2        Cara Membangun Kepercayaan Diri
          Meskipun membangun kepercayaan diri memang tidak mudah, namun pada dasarnya ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita praktekan untuk meningkatkan rasa percaya diri. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita coba:
·         Mulai bergaul dengan di lingkungan yang cukup positif.
·         Persiapkan segala hal secara matang.
·         Tingkatkan motivasi diri.

2.3.3        Cara Mengtasi Masalah Modal
          Untuk mengatasi kurangnya modal, berikut ini beberapa alternatif solusinya:
·         Mengggunakan apa yang sudah kita punya sebagai modal awal.
Contohnya motor, handphone atau tabungan.
·         Memilih bisnis yang tidak perlu banyak modal uang.
Contohnya: dropship yang hanya membutuhkan hp dengan koneksi internet, makelar tanah, mobil, motor.
·         Meminjam modal.
Dengan catatan: untuk memulai usaha yang sifatnya coba-coba, hindari kredit dari bank apalagi rentenir yang harus diangsur dan berbunga karena resikonya cukup besar.
·         Mencari investor.
Dengan mempresentasikan apa keuntungannya jika mereka mau menginvestasikan proyek bisnis kita. Ini dapat kita lakukan jika ide bisnis kita sudah terencana secara matang dan terkonsep dengan jelas baik sistem manajemen maupun prospek pemasarannya.

2.3.4        Cara Menyelesaikan Masalah Tidak Punya Skill
          Selain modal, kemampuan skill juga termasuk faktor utama dalam mengelola sebuah usaha. Namun jangan khawatir, jika anda belum punya skill berbisnis, ada cara lain untuk mengatasinya:
·         Kursus atau belajar secara otodidak lewat buku, majalah, website maupun forum diskusi online di internet. Banyak tips dan tutorial bisnis yang bisa didapat secara gratis.
·         Rajin mengikuti seminar dan pelatihan kewirausahaan. Bisa juga minta diajari langsung oleh kenalan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia wiraswasta.
·         Gunakan skill orang lain. Cari orang yang ahli di bidangnya dan rekrut sebagai manajer untuk mengelola bisnis anda. Catatan: Ini bisa dilakukan jika anda punya uang untuk modal sekaligus menggaji karyawan.
2.3.5        Cara Mendapatkan Dukungan dari Keluarga
          Keluarga yang paling merasakan dampaknya. Dan reaksi keluarga ikut menentukan terus tidaknya usaha tersebut. Keluarga yang tidak mendukung pasti kerap mengeluh dan tidak mau kompromi. Dapat dilihat beberapa orang yang akhirnya mundur dari berbisnis karena tekanan dari keluarga, yang ingin tetap mempertahankan gaya hidup, tidak mau prihatin, padahal kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan.
          Sebaliknya, keluarga yang mendukung, memberikan semangat dan yang paling penting mau ikut prihatin. Mereka paham bahwa kesulitan sekarang akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar nantinya.
          Maka dari itu, ketika ingin mulai usaha hal yang penting untuk dilakukan adalah:
·         Membicarakan dan bicara terbuka kepada keluarga.
·         Menjelaskan bahwa memulai bisnis akan menghadapi masa – masa sulit diawal
·         Tantangan yang tidak mudah dan membutuhkan dukungan dan pengorbanan dari keluarga.
2.3.6        Cara Menyusun Strategi Bisnis
          Rencana bisnis ibarat sebuah konsep pengembangan tertulis yang berisi rincian dari gambaran perencanaan keuangan, pengelolaan, pengembangan, target pencapaian hingga strategi pemasaran. Rencana bisnis menguraikan arah, tujuan dan strategi perusahaan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Agar bisnis yang kita bangun dan kelola berkembang pesat, harus memiliki fondasi yang kuat. Kenali 5 komponen penting dalam menyusun rencana dan strategis bisnis yang jitu:
·         Memiki Deskripsi Usaha yang Jelas.
·         Lakukan Analisa dari Pesaing Usaha.
·         Strategi Pemasaran Tepat Sasaran.
·         Miliki Laporan Keuangan.
·         Menjaga Kualitas Produk/Jasa.

2.4 Langkah – langkah dalam Memulai Bisnis
          Berikut adalah 7 langkah tepat yang dibutuhkan dalam memulai bisnis dengan sukses. Luangkan waktu dan pikiran kita untuk menciptakan bisnis yang sesuai dengan keinginan dan mendatangkan kesuksesan. 

Langkah 1: Lakukan Penelitian
          Jika kita telah memiliki ide bisnis, sekarang saatnya menyeimbangkan dengan sedikit kenyataan. Apakah ide tersebut berpotensi untuk sukses? Agar bisnis dapat berhasil, kita harus mampu memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan, atau menawarkan sesuatu yang diinginkan pasar. Ada beberapa cara untuk mengidentifikasi kebutuhan seperti melakukan penelitian hingga melakukan trial and error. Melalui penelitian yang dilakukan, kita dapat menentukan banyak hal yang terbaik untuk bisnis.

Langkah 2: Buat Rencana
          Kita membutuhkan sebuah rencana untuk membuat ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis adalah rancangan yang akan mengarahkan bisnis kita dari tahap awal pendirian hingga pertumbuhan bisnis, dan ini merupakan keharusan bagi seluruh bisnis baru. Ada berbagai jenis rencana bisnis untuk berbagai bisnis. Jenis rencana bisnis biasanya dibuat secara terperinci, sehingga memudahkan Bank atau investor untuk memvalidasi rencana bisnis kita ketika ingin mengajukan modal ke Bank atau investor.

Langkah 3: Rencanakan Keuangan
          Memulai bisnis kecil tidak harus membutuhkan banyak uang, namun akan melibatkan beberapa investasi serta kemampuan awal untuk menutupi biaya sebelum menghasilkan keuntungan. Kita perlu merencanakan keuangan dengan menyusun spreadsheet yang memperkirakan biaya awal bisnis seperti lisensi, izin, peralatan, biaya legal, asuransi, branding, riset pasar, inventaris, merek dagang, pembukuan, dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga perlu menyusun rencana keuangan untuk biaya produksi, sewa, utilitas, persediaan, gaji karyawan, dan lain-lain yang diperlukan dalam menjalankan bisnis paling tidak selama 12 bulan.

Langkah 4: Pilih Struktur Bisnis
          Bisnis kita bisa menjadi perusahaan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Badan usaha yang kita pilih akan memengaruhi banyak faktor. Kita dapat memilih struktur bisnis awal dan kemudian mengevaluasi kembali serta mengubah struktur seiring pertumbuhan dan kebutuhan bisnis.

Langkah 5: Pilih dan Daftarkan Nama Bisnis
          Nama bisnis berperan dalam hampir semua aspek bisnis. Pastikan kita memikirkan semua implikasi potensial saat mengeksplorasi pilihan dan memilih nama bisnis. Setelah memilih nama untuk bisnis, kita perlu memeriksa apakah nama tersebut sudah menjadi merek dagang dari bisnis lain. Selanjutnya, kita perlu mendaftarkan nama bisnis yang dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan struktur bisnis yang dipilih.

Langkah 6: Dapatkan Lisensi dan Izin
          Dokumen adalah bagian dari proses awal saat ingin memulai bisnis sendiri. Ada berbagai lisensi dan izin bisnis yang mungkin berlaku untuk situasi tertentu, tergantung pada jenis bisnis yang kita mulai dan tempat bisnis tersebut berada. Kita perlu meneliti lisensi dan izin apa yang berlaku untuk bisnis kita selama proses awal.
Langkah 7: Pilih Sistem Akuntansi
          Sebuah bisnis dapat berjalan efektif sesuai dengan sistem yang digunakan. Salah satu sistem yang paling penting untuk bisnis adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi diperlukan untuk membuat dan mengelola anggaran, menetapkan harga, melakukan bisnis dengan pihak lain, dan mengajukan pajak. Kita dapat mengatur sistem akuntansi sendiri atau menyewa akuntan untuk menjalankan sistem tersebut. Jika kita memilih untuk mengatur sistem akuntansi sendiri dalam memulai bisnis, kita dapat menggunakan software akuntansi Jurnal.

2.5 Cara Untuk Membentuk Mental Pembisnis
          Mental dalam berbisnis memang sangat diperlukan apalagi untuk calon pebisnis. Dengan mental yang kuat maka seorang pebisnis akan lebih mudah memotivasi diri sendiri juga orang lain sehingga usaha yang diciptakan akan semakin maju dan berkembang pesat. Bagi kita yang ingin berkecipung di dunia bisnis atau sudah berkecipung di dunia bisnis mulailah untuk menumbuhkan mental diri yang kuat. Berikut adalah 9 cara untuk membangun mental bisnis kita supaya kuat.

2.5.1        Berpikir positif
          Berpikir positif dapat dilakukan dengan cara terus menerus menanamkan kalimat  positif untuk diri sendiri misalnya jika selama ini kita menilai diri sendiri tidak mampu untuk menjalankan bisnis, cobalah mengucapkan kata “Saya bisa dan saya mampu” setiap kali pikiran negatif Itu datang. Cara demikian sangat membantu untuk mengenyahkan keraguan dan membiasakan kita berpikir positif tentang diri sendiri.


2.5.2        Tidak mudah menyerah
          Setiap bisnis apapun baru akan berhasil jika kita tekun melakukannya dan tahan banting saat mengelolanya. Pupuklah sikap ini dengan cara menegaskan dalam diri kita sendiri untuk selalu bangkit  dan kembali berlari setiap kali tertimpa masalah dengan mengatakan pada diri sendiri, “Saya bisa!”.

2.5.3        Mau selalu belajar
          Kita perlu belajar dari siapapun, terutama dari pesaing kita. Bacalah majalah bisnis, ikuti berita, perkembangan mode dan lakukan riset pasar untuk mengetahui barang apa yang sedang dibutuhkan oleh banyak orang. Berbisnis memang harus menjadi ajang  pembelajaran yang berkesinambungan.

2.5.4        Keberanian mengambil resiko
          Berani mengambil resiko berarti berani keluar dari zona nyaman. Banyak pengusaha yang mengalami jatuh bangun di tahun-tahun awal bisnisnya. Itu adalah resiko yang harus dijalani oleh mereka, namun mereka tidak berputus asa melainkan mereka memandang resiko itu sebagai jalan untuk maju dan menjadikannya sebagai tantangan bukan penghalang baginya.

2.5.5        Kemampuan bersaing dengan sehat
          Kita tidak perlu menjatuhkan lawan bisnis dengan cara menjelek-jelekan mereka, menyebar desas desus atau fitnah yang tidak  diketahui asal usulnya.

2.5.6        Keberanian mengemukakan pendapat
          Tanpa keberanian, ide-ide kita akan sulit diterima. Banyak pengusaha yang awalnya diragukan banyak orang karena idenya dianggap tidak lazim, namun mereka tetap yakin dengan pendapatnya tanpa memperdulikan opini orang lain sehingga lama-kelamaan banyak orang yang akhirnya percaya dengan ide-ide mereka.

2.5.7        Kemampuan bekerja dalam tim
          Sebagai pengusaha, kita akan bekerja sama dengan banyak orang baik itu keluarga, karyawan, klien, supplier, media atau lainnya. Untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah tim kita perlu mengenali kelebihan serta tipe kepribadian mereka agar kita bisa menempatkan setiap orang dalam posisi yang sesuai. Memilih dan menempatkan orang yang tepat akan membuat bisnis kita berjalan optimal.

2.5.8        Kemampuan menangani masalah
          Bekerja dengan banyak orang yang memiliki watak berbeda-beda sangat potensial memunculkan banyak masalah. Oleh karena itu kamu perlu mempelajari teknik-teknik mengendalikan masalah, keterbukaan dan cara berkomunikasi yang baik agar setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik.

2.5.9        Lapang dada
          Lapang dada atau sabar adalah kunci utama seseorang untuk mencapai kesuksesan. Sabar saat mengalami kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Kunci ini sangat berpengaruh saat Anda melakukan sesuatu atau memilih sesuatu. Jangan mudah terburu-buru saat mengambil keputusan karena hal ini justru akan membuat keputusan Anda menjadi kacau yang berujung kefatalan usaha.




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
          Mempunyai bisnis merupakan mimpi setiap orang. Namun,    pemula bisnis banyak yang takut untuk memulainya karena dalam setiap bisnis yang dikerjakan pasti memiliki risiko atau dampak yang ditimbulkan. Selain itu, banyak Informasi-informasi terkait kelemahan atau kekurangan dari suatu bisnis yang akan dijalani menjadi suatu hal yang menakutkan bagi calon pelaku bisnis ini sepertinya perlu diatasi untuk menciptakan sikap optimis.  Sebenarnya rasa takut ini tidak perlu berlebihan dan menjadi suatu yang wajar karena pada dasarnya dalam perjalanan bisnis pasti memiliki tantangan yang justru akan membuat pelaku bisnis dapat berkembang. Untuk itu, sebaiknya saat menjalankan bisnis harus mempersiapkan dan memperhatikan segala sesuatu dengan rapi dan hati-hati agar nantinya tidak menimbulkan risiko bisnis yang dapat merugikan.

3.2 Saran
          Demikianlah pokok bahasan dalam makalah ini yang dapat saya paparkan, Besar harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak kalangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.



BAB IV
DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar